DPK 3 KOMJARDAS LKPD 18 SWITCH MANAGEABLE

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DPK TJKT KELAS X

ELEMEN : Orientasi dasar teknik jaringan komputer dan telekomunikasi  


Nama Kelompok

biru tua

Kelas

x tjkt 3

Anggota Kelompok

1. rezky syahputra


2. Raffi ramadhan irianto


3. Rafan fauzi nugraha


4. Zain Zahran Kapila





  1. Capaian Pembelajaran Elemen

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi antara lain komputer, router, manageable switch, OTDR, firewall, server, dll.


  1. Profil Pelajar Pancasila :

Gotong-royong, bernalar kritis


  1. Tujuan Pembelajaran :

    1. Memilih perangkat manageable Switch

  2. ATP

  1. Setelah melihat video dan materi presentasi, peserta didik mampu memilih antara switch managed dan switch unmanaged untuk jaringan LAN  dengan baik dan benar

  1. Materi

Perbedaan Switch Manageable dan Unmanageable


  1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada pembelajaran ini adalah:

  1. LKPD Peserta Didik DPK TJKT Kelas X Materi Pita Perbedaan Switch Manageable dan Unmanageable

  2. Internet

  3. Aplikasi Whatsapp, Google Form, Google Class Room


  1. Langkah Kerja

    1. Kerjakan soal dengan mengikuti instruksi yang diberikan langsung pada halaman LKPD dan masing- masing soal.

    2. Kerjakan LKPD, kemudian hasil pengerjaan (.ppt / .doc) silahkan di upload via Link Google Form yang telah disediakan
















  1. Soal


  1. Simak, perhatikan, dan catat point-point penting dari video yang di tanyangkan oleh guru !



Dalam sebuah kantor kecil yang sedang berkembang, seorang administrator jaringan, bernama ANDI, sedang menghadapi dilema dalam memilih antara switch managed dan switch unmanaged untuk jaringan LAN perusahaannya. Kantor mereka telah tumbuh pesat dalam beberapa bulan terakhir, dan semakin banyak perangkat yang perlu dihubungkan ke jaringan. ANDI harus membuat keputusan yang tepat untuk memastikan kinerja jaringan yang baik dan keamanan yang memadai. 

Awalnya, mereka telah menggunakan beberapa switch unmanaged yang relatif murah untuk menghubungkan perangkat, seperti komputer, printer, dan perangkat IoT ke jaringan. Switch-switch

tersebut bekerja dengan baik untuk jaringan mereka yang masih kecil, dan mereka tidak memerlukan konfigurasi tambahan. Semuanya terlihat baik.

Namun, seiring pertumbuhan perusahaan, ANDI mulai melihat beberapa permasalahan. Pertama, tidak ada kontrol terhadap lalu lintas jaringan. Beberapa aplikasi, seperti telepon VoIP dan sistem video konferensi, mengalami gangguan saat digunakan bersamaan. Mereka juga kesulitan memprioritaskan lalu lintas yang penting.

Selain itu, mereka mulai khawatir tentang keamanan jaringan. Perangkat IoT yang baru dihubungkan ke jaringan ternyata rentan terhadap serangan, dan mereka tidak memiliki cara untuk mengisolasi atau mengamankan segmen jaringan yang berbeda.

ANDI akhirnya memutuskan untuk mencari solusi yang lebih canggih dan mulai mempertimbangkan switch managed. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ia menyadari bahwa switch managed dapat memberikan kontrol yang lebih baik terhadap lalu lintas jaringan, memungkinkan pengaturan VLAN dan QoS, dan memberikan fitur keamanan yang lebih kuat.

Namun, permasalahan lain muncul. Switch managed lebih mahal daripada switch unmanaged, dan mereka

memerlukan lebih banyak waktu untuk dikonfigurasi. ANDI juga menyadari bahwa tim IT mereka perlu mendapatkan pelatihan tambahan untuk memahami cara mengelola switch managed.

Dengan banyak pertimbangan ini, ANDI dan timnya harus mengatasi permasalahan dalam memilih antara switch managed dan switch unmanaged. Mereka harus menimbang keuntungan kontrol yang lebih besar, keamanan yang lebih baik, dan kinerja jaringan yang lebih baik melawan biaya tambahan, waktu yang diperlukan untuk konfigurasi, dan pelatihan yang diperlukan.


Apabila anda menjadi seorang administrator jaringan, keputusan apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi masalah diatas !

Dari cerita diatas, dapatkah anda memilih antara switch managed dan switch unmanaged untuk jaringan LAN  dengan baik dan benar !


Cara Kerja : ( Sintak PBL )

  1. Amati dan cermati video yang dipaparkan oleh guru (Orientasi Peserta Didik pada masalah)

  2. Bentuklah kelompok dengan jumlah siswa 4-5 ! (Mengelompokan peserta didik)

  3. Catat point-point penting ataupun hal-hal yang ingin ditanyakan (Membimbing)

  4. Lakukan pencarian menggunakan search engine Google yang ada di HP kalian atau komputer lab cara untuk memilih antara switch managed dan switch unmanaged untuk jaringan LAN  ! (Menyajikan)

  5. Presentasikanlah di depan kelas (Mengevalusai)





Jawaban :

 

Jika saya menjadi seorang administrator jaringan maka saya akan mengambil keputusan untuk mengimplementasikan switch managed secara bertahap.

Berikut alasannya:

  1. Mengatasi Masalah yang Ada: Switch managed jelas mengatasi masalah yang dihadapi Andi dan timnya, yaitu kurangnya kontrol lalu lintas (QoS untuk VoIP dan video conference), keamanan jaringan yang lemah terutama untuk perangkat IoT, dan pemantauan jaringan.
  2. Investasi Jangka Panjang: Meskipun lebih mahal, switch managed adalah investasi jangka panjang yang lebih baik. Seiring pertumbuhan perusahaan, kebutuhan akan manajemen jaringan yang lebih baik akan semakin meningkat.
  3. Pendekatan Bertahap: Mengimplementasikan switch managed secara bertahap memungkinkan perusahaan untuk:
    • Menyebar Biaya: Tidak perlu mengganti semua switch unmanaged sekaligus.
    • Pelatihan Bertahap: Tim IT dapat mempelajari konfigurasi dan manajemen switch managed secara bertahap.
    • Prioritas: Memulai dengan mengimplementasikan switch managed di area kritis, seperti yang menghubungkan server, perangkat VoIP, dan segmen jaringan yang terhubung dengan perangkat IoT.

Langkah-langkah yang akan saya ambil:

  1. Inventarisasi: Mendata semua perangkat yang terhubung ke jaringan dan mengidentifikasi kebutuhan bandwidth dan keamanannya.
  2. Perencanaan Topologi: Merencanakan topologi jaringan yang baru dengan switch managed, termasuk penempatan VLAN untuk segmentasi jaringan (misalnya, VLAN untuk komputer karyawan, VoIP, perangkat IoT, dan tamu).
  3. Pemilihan Switch: Memilih switch managed yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan yang dapat diskalakan untuk pertumbuhan di masa depan. Perhatikan jumlah port, dukungan PoE (jika diperlukan), fitur keamanan, dan kemampuan manajemen.
  4. Implementasi Bertahap:
    • Fase 1: Mengganti switch unmanaged yang terhubung ke perangkat kritis dengan switch managed. Konfigurasikan VLAN dan QoS.
    • Fase 2: Secara bertahap mengganti switch unmanaged lainnya dengan switch managed sesuai kebutuhan dan anggaran.
  5. Pelatihan: Memberikan pelatihan kepada tim IT tentang cara mengkonfigurasi dan mengelola switch managed.
  6. Pemantauan: Memantau kinerja jaringan secara teratur dan melakukan penyesuaian konfigurasi jika diperlukan.

 

Posting Komentar

0 Komentar